akhlak terpuji

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk mencari dan memahami siakp dan prilaku budi pekerti yang luhur yang diajarkan umat islam berdasarkan Quran dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari yang di ridhai Allah.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian sifat-sifat terpuji
2. Pengertian sifat-sifat terpuji bagi diri sendiri
3. Pengertian dan manfaat prilaku terpuji bagi bagi kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang ingin dicapai adalh sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami sifat-sifat terpuji
2. Mengetahui dan memahami sifat-sifat terpuji bagi diri sendiri
3. Mengetahui dan memahami manfaat sifat terpuji bagi kehidupan sehari-hari
D. Sistematika Pembahasan
Makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu, pertama pendahuluan meliputi latar belakang maslah, perumusan masalh, tujuan penulisan dan sistematika itu sendiri.

BAB II
SIFAT-SIFAT TERPUJI

A. Sifat-Sifat Terpuji Bagi Diri Sendiri
1. Sabar
Sabar artinya tabah, tahan menghadapi cobaan. Sabar adalh salah satu ahlak terpuji. Rasululloh bersabda:


“bersabar adalah cahaya yang gilang gemilang”
Firman Allah dalam surat lukman ayat 17



“hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah mengerjakan yang baik dan cegalah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kaumu. Sesungguhnya yang demikian termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Dalam kehidupan sehari-hari ada tiga hal yang harus kita hadapi dengan sabar.
a. Sabar dalam perbuatan, artinya sabar hadapi rintangan dan kesulitan.
b. Sabar dalam menderita, artinya sabar menerima musibah atau cobaan.
c. Sabar menahan marah, artinya bersikap sabar jika dihadapkan situasi yang dapat menimbulkan kemarahan.

2. Rajin
Rajin artinya suka giat bekerja (belajar dan sebagainya) rajin termasuk sifat terpuji. Hanya orang-orang yang rajinlah yang dapat memperoleh bekal. Janganlah menunda-nunda kesempatan yang ada kerjakan apa yang dapat kita kerjakan hari ini dan janganlah menunggu hari esok.
Sabda Rasululloh SAW.




Artinya:
“Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima kesempatan=
1) Kesempatan sehatmu sebelum datang sakitmu
2) Kesempatan waktu luangmu sebelum datang waktu subuhmu
3) Kesempatan masa mudamu sebelum datang hari tuamu
4) Kesempatan kayamu sebelum datang fakirmu
5) Kesempatan hidupmu sebelum datang ajalmu”

3. Teliti
Akibat kurang teliti orang bias menyesal berkepanjangan. Terkadang akibat kurang dari telitinya seseorang dapat mendatangkan celaka bagi orang lain. Oleh karena itu islam mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap teliti-teliti artinya cermat atau seksama.
Allah berfirman:




“hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS Al-Hujrat)

4. Hemat
Hemat artinya berhati-hati dalam menggunakan sesuatu. Hemat lawanya boros. Hemat adalah salah satu sifat terpuji. Kita disuruh berhemat agar kita menjadi kaya”hemat pangkal kaya”
Sabda Rasululloh SAW:



“barang siapa berlaku hemat, pasti Allah menjadikan dia kaya, dan barang siapa berlaku boros, maka allah akn menjadi kanya ia miskin (HR Al-Bazzar)

5. Ikhlas
Ikhlas artinya tulus hati atau hati yang bersih. Perbuatan ikhlas adalah perbuatan yang timbul karena keinginan sendiri , bukan karena perintah atau paksaan orang lain. Allah menyuruh kita agar selalu ikhlas dalam beramal.


Firman Allah:



“sesungguhnya kami turunkan kitab (Al-Quran) kepada engkau dengan kebenaran. (oleh karena itu) sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragam untuk-Nya. Ketahuilah, agama yang suci murni hanyalah kepunyaan Allah”

6. Jujur
Jujur adalah memberitahukan atau menuturkan sesuatu dengan sebenarnya. Lawan jujur adalah dusta. Dusta yaitu memberitahukan sesuatu belainan dengan yang sebenarnya.
Allah berfirman.



“hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu (QS Al-Azhab: 70-71)

7. Pemaaf
Pemaaf adalah salah satu sifat terpuji yang berkaitan dengan orang lain. Didalam Al-Quran ada ayat yang menyuruh agar kita menjadi seorang pemaaf.


“jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”

8. Pemurah
Pemurah artinya suka memberi atau suka membantu, orang yang pemurah adalah orang yang suka memberi pertolongan kepada orang lain. Bantuan atu pertolongan itu dapat berupa harta benda, tenaga, ataupun pikiran. Sifat pemurah seseprang tampak terlihat dalam sikapnya sehari-hari. Ia tidak segan-segan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, baik diiminta ataupun tidak.

Sabda Rasululloh



“jagalah dirimu dari api neraka dengan cara bersedekah walaupun hanya dengan sedutir kurma, barang yang tidak dapat melakukanya maka dengan kata-kata yang baik. (HR. Muttafaq alaih)

9. Menepati Janji
kita sering mendengar orang mengatakan “janji adalah utang” maksudnya bahwa janji itu harus dibayar. Jika kita wajib berjanji, maka kita wajib menepati janji tersebut. Semua janji, baik yang dilakukan secara lisan maupun secara tertulis wajib dipatuhi dan ditunaikan sebagaimana mestinya.
Firman Allah:


“………….. dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabanya”.

Ingkar janji merupakan perbuatan dosa, karena perbuatan tersebut melanggar larangan Allah. Ingkar janji juga merupakan salah satu dari tanda-tanda orang munafik, sebagai mana disebutkan dalam sebuah hadits.



“tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu: jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia mungkir, dan jika ia dipercaya ia berkhianat.

10. Tekad Yang Tinggi
Tekad artinya sebuah kemauan atau kehendak yang kuat dalam jiwa atau diri manusia. Yang maksud bertekad yang tinggi disini yaitu, selalu berusaha atau berjuang untuk menggapai kesuksesan, kemenangan atau keberhasilan dalam hidup sikap ini disemangati.

Firman Allah SWT:



“sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib (keadaan) suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ……..”. (QS Ar Ra’du:11)

Jadi jelas kita harus mempunyai semangat atau tekad yang kuat untuk memperjuangkan keberhasilan hidup ini sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan kita.
Manfaat bagi kehidupan sehari-hari yang mencerminkan: sikap terpuji berdasarkan ajaran agama islam sebagai berikut:
1. Selalu bersikap sabar dalam menghadapi segala cobaan yang menimpa dan tidak putus asa, tidak mudah mengumbar amarah.
2. Membiasakan berbicara sesuai dengan perbuatan.
3. Mengakui kebenaran orang lain dan mengakui pula kesalahan diri sendiri jika memang bersalah.
4. Meyakini bahwa kejujuran mengantarkan manusia ke jenjang derajat yang terhormat.
5. Pemaaf adalah sifat terpuji dan merupakan salah satu kunci dalam pembinaan persaudaraan dan persatuan umat.
6. Orang yang memiliki sikap pemurah tidak ragu-ragu untuk senantiasa memberi pertolongan kepada sesama dan mudah untuk bersodakoh.
7. Jika berjanji tidak akan mengingkari, selalu berusaha menepati dengan berkata-kata insya Allah.
8. Selalu hidup hemat dan sederhana karena Allah membenci orang yang hidup berlebih-lebihan
9. Selalu bersikap teliti dan hati-hati dalam menyikapi kabar pengaduan, laporan, dan gossip. Apalagi isu terhadap seseorang hendaknya kita teliti dulu.
10. Rajin dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaan menuntut ilmu.



BAB III
KESIMPULAN
Setelah kita mengenal dan mempelajari tentang kajian sifat-sifat terpuji, maka kita akan tau betapa indahnya berprilaku terpuji bagi kehidupan dan bagi Agama Islam.
Hidup dalam aturan agama merupakan petunjuk dalam mencapai kehidupan diakhirat dan kehidupan di dunia yang penuh kebahagiaan serta nikmat yang tahan beri bagi kita umat yang bertaqwa.
Adapun kajian mengenai prilaku terpuji, hal tersebut sangatlah diutamakan bagi para mahasiswa dan dosen juga masyarakat umum yang merasa dirinya beriman. Akan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Sehingga hidup penuh hikmah dan rasa syukur.

DAFTAR PUSTAKA
- Sayid Sabiq, Aqidah Islam, diponegoro, Bandung, 1980
- Muhammad Al-Ghazali, Ahlak seorang Muslim, wicah sana, Semarang, 1986
- Aboe Bakar Atjeh H, Mutiara Ahlak bulan bintang, Jakarta, 1963
- Barmawie umary, Drs. Materi Ahlak, Ramadhani, Solo, 1991
- Asmaran As, Drs. Ma, pengantar study akhlak, Rajawali pres, Jakarta, 1992